Sejarah Taif Dalam Islam

Ta’if adalah sebuah kota yang terletak di Arab Saudi, sekitar 70 km tenggara Makkah. Kota ini memiliki sejarah panjang dalam Islam, terutama terkait dengan perjuangan dakwah Nabi Muhammad ﷺ.

---

1. Kota Ta’if Sebelum Islam

Sebelum kedatangan Islam, Ta’if dihuni oleh suku Tsaqif, salah satu suku Arab yang kuat. Kota ini terkenal dengan tanahnya yang subur, pertanian yang maju, serta tempat peristirahatan para bangsawan Quraisy. Ta’if juga memiliki kuil utama untuk menyembah Latta, salah satu berhala yang disembah oleh orang Arab sebelum Islam.

---

2. Dakwah Nabi Muhammad ﷺ di Ta’if (620 M / Tahun 10 Kenabian)

Setelah penolakan dakwah di Makkah, Nabi Muhammad ﷺ mencari tempat lain untuk menyebarkan Islam. Bersama Zaid bin Haritsah, beliau pergi ke Ta’if dengan harapan mendapatkan dukungan dari suku Tsaqif.

Namun, pemimpin Ta’if menolak dakwah Nabi ﷺ dan bahkan menghasut penduduknya untuk menghina dan melempari beliau dengan batu. Nabi ﷺ mengalami luka-luka dan dipaksa keluar dari kota. Saat dalam keadaan terluka, beliau berdoa:

“Ya Allah, kepada-Mu aku mengadukan kelemahan kekuatanku, sedikitnya kemampuanku, dan kehinaanku di hadapan manusia…”

Doa ini dikenal sebagai Doa Nabi di Ta’if, yang menunjukkan kesabaran dan keteguhan hatinya.

Ketika malaikat Jibril datang menawarkan untuk menghancurkan Ta’if, Nabi ﷺ menolak dan justru berharap agar suatu saat penduduknya akan beriman.

---

3. Penaklukan Ta’if (630 M / 8 H)

Setelah kemenangan besar dalam Perang Hunain, Nabi ﷺ dan pasukannya mengepung Ta’if selama 20 hari. Namun, karena pertahanan suku Tsaqif sangat kuat, pengepungan dihentikan tanpa kemenangan langsung.

Kemudian, pada tahun 9 H, penduduk Ta’if datang ke Madinah dan memeluk Islam dengan sukarela. Berhala Latta dihancurkan, dan Ta’if menjadi bagian dari wilayah Islam.